Senin, 20 Maret 2017

Teh Bunga Mawar

Bunga mawar adalah komoditas utama petani di wilayah Musuk. Sedikitnya ada empat desa penghasil mawar, yakni Cluntang, Mriyan, Kembangsari, dan Sruni.
Hendrati menunjukkan Produk teh mawar
Sayangnya, selama ini masyarakat Musuk tidak banyak memanfaatkan bunga mawar selain hanya untuk bunga tabur di kuburan maupun untuk ritual pernikahan. Saat sepi upacara adat, harga mawar jatuh menjadi Rp1.000/kilogram. Saat musim Sadranan, harga mawar naik jadi Rp3.000/kilogram.
Saat harga mawar jatuh, masyarakat tidak mau memanen bunganya hingga akhirnya dibiarkan layu dan busuk. Potensi ini menjadi bahan bagi pelaku UKM dan industri kreatif, Hendrati Sri Kristyaningsih, untuk berkreasi. Sejak setahun lalu, Hendrati bersama petani mawar di Desa Cluntang, Kecamatan Musuk mulai berpikir agar mawar bisa dimanfaatkan dengan nilai ekonomi yang lebih baik. Mereka berpikir membuat teh mawar. Dia pun belajar tentang kandungan senyawa bunga mawar.
Di media Internet dan Youtube, dia tidak mendapatkan referensi yang memuaskan tentang pembuatan teh mawar. “Konon di Jepang ada teh kuncup mawar. Memang ada, saya temukan di Youtube tapi tidak ada cara pembuatannya. Akhirnya saya berpikir terus dan mencoba membuat teh mawar sama seperti cara membuat teh dari daun teh pada umumnya,” kata Hendrati. Tidak semua bagian bunga mawar bisa dimanfaatkan. Yang bisa dimanfaatkan hanya bagian petal yakni daun bunganya yang berwarna merah sedangkan kelopak bunga dibuang karena menimbulkan rasa pahit.
Petal mawar dilayukan minimal selama dua hari dua malam. Setelah kering, petal digiles meggunakan tangan sampai petal mawar mengeluntung. Ada teknik khusus menggilas petal mawar kering agar tidak rusak dan pecah. Setelah itu didiamkan lagi selama dua malam, dan terakhir digoreng sangrai, menggunakan wajan kuali agar tidak mudah gosong.
“Selesai.Tidak ada campuran apapun, hanya mawar. Aromanya seperti minuman teh pada umumnya namun sedikit ada rasa sepet. Teh mawar bisa diseduh bersama dengan madu atau lemon sesuai selera,” ujar dia.
Kreasi teh mawar kini sedang dikembangkan kelompok tani di Desa Cluntang, Musuk. Meskipun caranya cukup mudah namun petani di Desa Cluntang rupanya harus berlatih berkali-kali agar hasilnya lebih maksimal. “Kebetulan budi daya utama masyarakat Cluntang adalah mawar. Sedikitnya ada 50 hektare lebih lahan yang digunakan untuk budidaya mawar,” kata petani asal Dukuh Bendolegi, Desa Cluntang, Suranto.
Kelompok wanita di Cluntang kini sedang belajar agar bisa memproduksi teh mawar lebih banyak lagi. “Setelah berhasil memproduksi, bapak-bapak dan ibu-ibu di Polsek Musuk jadi pelanggan pertama kami,” ujar dia.  Untuk saat ini, teh mawar dijual dengan harga Rp6.000 hingga Rp7.000 per 50 gram tanpa kemasan. Hendrati bersama petani Cluntang sudah membuat produk teh mawar yang dikemas agar nilai jualnya lebih tinggi.
Selain teh mawar, mereka juga berkreasi membuat sirup mawar dan es krim mawar. Mereka cukup mengambil sari mawar sebagai bahan utama. “Sirup mawar dibuat hanya dengan mengambil sari mawar dengan cara direbus dengan air, tambahkan gula pasir dan sedikit garam serta citrid acid, dan untuk kekentalan saya tambahkan rumput laut.”
Sama halnya dengan es krim, tinggal mengambil sari mawar saat susu sapi itu direbus. Kemudian di olah seperti membuat es krim pada umumnya. “Satu liter susu dan 200 gram mawar bisa jadi 4 kotak es krim, satu kotak saya jual Rp35.000,” imbuh Hendrati.
Hendrati mencoba mengonsumsi produk olahannya sendiri sebelum akhirnya dipasarkan. “Setelah minum teh mawar ini seperti ada aroma relaksasi karena manfaat mawar cukup banyak. Bisa sebagai sumber antioksidan, mengandung vitamin E, D, C, B3 A serta asam sitrat. Melancarkan sirkulasi darah, anti radang dan menetralisir racun.”
Penderita tekanan darah tinggi bisa mengurangi ketergantungan terhadap obat kimia jika rutin meminum teh mawar.
Saat ini, permintaan teh mawar mulai berdatangan dari berbagai kota besar. Penasaran ingin mencobanya ?? Sekarang sudah tersedia di Pusat Oleh-oleh lahan Petani ( OleOlaNI Boyolali ) yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan Samping Warnet GREEN Boyolali


disarikan dari Solo pos, 24 sept 2016

Sabtu, 18 Maret 2017

Onde-onde Jagung Mini ( Jagung Unyil )

Jagung unyil saat ini menjadi primadoni kalangan petani di wilayah Boyolali Utara. Hal ini dikarenakan cara budidayanya mudah dan hasilnya juga bagus dibandingkan jagung jenis hibrida.
Varitas jagung unyil ditanam warga sejak turun- temurun.Nama unyil sendiri mengingatkan cerita boneka yang pernah popular di televisi, Si unyil. Karena ukuran jagung ini mini, maka diberi nama jagung unyil.
Dijelaskan, jagung unyil biasa ditanam petani di pematang sawah atau ladang. Hal itu bersamaan dengan datangnya musim hujan dimana petani di lahan tadah mulai mengolah lahan miliknya. Untuk mengoptimalkan lahan, maka pematang pun ditanam jagung unyil, mungkin karena ukuranya mini maka diberi nama jagung unyil,”
Jagung unyil, memiliki biji yang lebih bernas dibandingkan jagung hibrida. Tak hanya itu saja, harga biji jagung juga relatif  lebih mahal
Ditangan Hendrati, seorang enterpreneur kuliner di Boyolali, Jagung unyil telah disulap menjadi Olahan yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita, jagung unyil menjadi Onde-onde Mini. Dengan kombinasi Wijen hitam putih jadilah produk yang cemilan Onde2 mini, yang rasanya penuh sensasi tidak bisa diceritakan kalau tidak merasakan sendiri.
Onde-Onde Jagung balut Wijen Hitam Putih

Penasaran ?????? datang ke  
Toko Oleh-oleh Olahan petani ( OleOlaNI ) Boyolali, Jl. Perintis kemerdekaan, madumulyo pulisen Boyolali.... CP. Eko, 085725577515 , dapatkan Onde2 jagung berikut produk inovasi lainnya dengan harga terjangkau
kamai juga melayani pembelian luar kota partai besar dan kecil.

Jumat, 17 Maret 2017

Toko Oleh-oleh Olahan Petani

Pada hari Kamis Kliwon tanggal 16 Maret 2017 di kota Boyolali telah dibuka pusat oleh-oleh baru yang mengusung produk olahan dari keluarga petani sebagai Unggulan. Produk berasal dari UKM dan Kelompok Wanita Tani maupun Forum Perempuan yang menjadi mitra jaringan Lestari Mandiri ( Lesman Boyolali )
Produk berasal dari bahan2 lokal seperti umbi2an; sayur , beras , bunga , susu serta Lele.... yang tidak terdapat di pasaran umum.

Onde-onde dan aneka keripik

Produk2 Unggulan :
- Onde-onde Jagung Mini
- Keripik Bunga Mawar
- teh bunga mawar
- Keripik  Sirih
- keripik pegagan
- Keripik/ stick Terong belanda
- Stick Brokoli
- Stick Adas
- Stick bitroot
- Klengkam kentang
- Abon Lele
- Keripik kulit, sirip & ekor lele
- Kerupuk kangkung
- Kerupuk Wortel
- Karak Buah naga Non Borak
- Karak beras merah
- Permen  Susu
- Dodol Susu
masih banyak lagi produk2 inovasi petani....
Cocok untuk oleh2 bagi kawan, saudara .
Segera hubungi kami, Toko Oleh-oleh Olahan Petani ( OleOlaNI Boyolali ) Jl. Perintis kemerdekaan depan wisma haji Boyolali Telp. 085725577515